Zainab adalah anak tertua Rasulullah saw bersama Khadijah ra.
Khadijah adalah janda yang dinikahi beliau ketika berusia 25 tahun. Saat
itu Muhammad menjadi seorang saudagar bagi harta Khadijah. Sepanjang
sejarah hidup beliau, Khadijahlah isteri yang paling banyak meninggalkan
kenangan.
Khadijah adalah
penyejuk hati beliau, bukan saja karena jasanya dalam perjuangan dakwah
islam, namun dari Khadijahlah Muhammad saw memperoleh anak-anak yang
dapat hidup menemani beliau hingga usia dewasa. Dan dalam diri Zainab
tersimpan kenang-kenangan hidup Rasulullah saw secara lengkap.
Zainab tumbuh dewasa dalam suasana kedamaian. Seorang pemuda bernama
Abul As menyuntingnya. Pemuda itu tidak asing lagi baginya, karena ia
adalah anak Halah binti Khuailid, seorang kakak Khadijah.
Sebagaimana Khadijah, Abul As adalah seorang pemuda terpandang karena
kedudukan, kekayaan, dan keturunannya. Muhammad saw menerima pinangannya
dan kemudian menikahkannya.
Hari-hari bahagia dilewati Zainab dan suaminya. Abul As menyayanginya
dengan sepenuh hati. Sedangkan Zainab merasa tentram di sisi suami yang
setia dan sangat ulet dalam bekerja. Perjalanan rumah tangga mereka
begitu mulus, nyaris tanpa tantangan, sampai suatu ketika.