Friday 19 September 2014

Baca Aku Kembali (Pesan Memesan)


Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudhu aku engkau sentuh, dalam keadaan suci engkau pegang aku, junjung aku. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras,. Setiap hari, setelah selesai engkau menciumku mesra.


Sekarang engkau telah dewasa, nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku. Apakah aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah?. Menurutmu, munkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.

Sekarang aku tersimpan rapi sekali sehingga engkau lupa dimana aku tersimpan, aku sudah engkau anggap hanya sebagai penghias  almarimu. Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dia anggap bertakwa atau aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan. Kini aku lebih banyak tersingkir dibiarkan dalam kesendirianku dan kesepianku. Didalam laci almarimu aku engkau pendamkan.

Dulu. . .Pagi-pagi, surat-surat yang ada padaku kau baca beberapa halaman. Diwaktu petang aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau. Sekarang seawal pagi sambil minum kopi engkau baca surat kabar dahulu. Waktu Lapang engkau baca buku karangan manusia sedangkan Aku berisi ayat-ayat yang datang dari Allah, Engkau abaikan dan engkau lupakan. Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surat-suratku. Didalam engkau lebih asyik menikmati musik duniawi, tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat didalam keretamu sepanjang perjalanan, radiomu selalu tertuju kestasiun radio kesukaanmu yang mengasyikkan. Di meja kerjamu tak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Dikomputermu pun kau putar musik favoritmu, jarang sekali kau putar ayat-ayatku, E-mail  temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan. Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu. Benarlah kini sudah benar-benar hampir melupakanku.

Bila malam tiba kau tahan bersantai, berjam-jam di depan TV. Didepan komputer berjam-jam engkau betah duduk hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.

Waktupun cepat berlalu, aku semakin kusam di lacimu mengumpul debu atau mungkin dimakan hama. Seingatku, hanya awal ramadhan engkau membacaku kembali, itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz-lafadz yang tak semerdu dulu, engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membaca/waktu kematian saudara atau taulanmu.

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba, engkau akan diperiksa oleh para malaikat, suruhnya apakah TV, radio, hiburan atau komputermu dapat menolongmu? yang pasti ayat Allah yang ada padaku menolongmu. Itu janji Allah.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu setiap saat berlalu dan akhirnya kubur yang setia menunggumu. Engkau pasti kembali, kembali pada Tuhanmu.

Jika aku engkau baca selalu dan engkau hayati dikuburmu nanti aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan yang akan membantu engkau membela diri dalam perjalanan kealam akhirat dan akulah “AL-QUR’AN” kitab sucimu yang senantiasa menemanimu dan melindungimu.

Peganglah aku kembali, bacalah aku kembali setiap hari, karena ayat-ayatku yang suci. Letakkan aku selalu didepan meja kerjamu, agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu. Ayat-ayatku yang suci yang berasal dari Allah Tuhan yang  Maha  Pengasih dan  Maha  Pemurah.
 ---
>Jum'at Mubarok Sahabat-sahabat fillah semuanya. :)

No comments:

Post a Comment